Kebocoran Reaktor Nuklir Fukushima

19.17
Kebocoran Reaktor Nuklir FukushimaEmpat tahun silam, wilayah Sendai, Jepang bagian timur diguncang bencana alam gempa bumi dahsyat 9 skala richter. Seketika, gelombang tsunami pun menggulung dan menghempas wilayah pesisir timur Jepang. Lima belas ribu jiwa tewas, menyisakan kerusakan harta benda dan infrastruktur yang parah dan kerugian ekonomi milyaran dollar.
Selain dua bencana hebat yang melanda Jepang, wilayah berisiko tinggi aktivitas seismik ini pun mengalami bencana lain berupa kebocoran reaktor nuklir Fukushima. Seperti yang sudah diketahui, sebagian besar wilayah negera Jepang tumbuh dengan pembangunan infrastruktur dan elemen penunjang kehidupan yang modern. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga nuklir.
Setelah 4 tahun pasca kejadian reaktor Fukushima, pengusutan yang dilakukan oleh para peneliti menemukan kesalahan prosedur dan pengelolaan darurat bencana nuklir yang buruk oleh orang-orang yang bertanggung jawab terhadap reaktor nuklir Fukushima.
Bencana kebocoroan radioaktif yang dahsyat memang nyatanya tak terjadi seperti kejadian kecelakaan nuklir di Chernobyl Ukraina, namun tetap saja beberapa warga Jepang di sekitar Fukushima masih enggan untuk kembali ke lokasi awal.
Laporan pasca 4 tahun bencana Fukushima menunjukkan adanya tanda-tanda bocornya radioaktif, hal itu ditemukan dari bentuk tanaman dan buah-buahan yang tumbuh di sekitar Fukushima yang berubah menjadi tumbuhan abnormal. Dengan perubahan atau mutasi genetik tumbuhan yang aneh dan menyeramkan seperti yang dikutip dari laman Daily Mail.
Sesaat usai bencana, Jepang mengumumkan darurat gempa dan tsunami, disusulbeberapa saat kemudian mengumumkan darurat bencana kebocoran radiasi nuklir dan gelombang radioaktif.
Lokasi beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) ditempatkan di pesisir sebelah timur laut Jepang. Akibat gempa 2011 yang dianggap terbesar mengguncang Jepang selama 1.200 terakhir itu, PLTN Onaga, Fukushima I, Fukushima II, dan Tokai secara otomatis padam. PLTN Fukushima I sebagai pembangkit tenaga nuklir yang paling parah terkena dampaknya karena kawasan pembangkit ikut terkena imbas dashyatnya gelombang bencana tsunami.
Tokyo Electronic Power (TEPCO) sebagai operator pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima I melaporkan adanya kegagalan reaktor karena telah terjadiLoss of Coolant Accident seperti yang dikutip dari laman National Geographic.
Kejadian bermula ketika kawasan PLTN Fukushima I mengalami kesalahan teknis akibat kegagalan sistem pendingin reaktor. Suplai tenaga darurat pendingin reaktor gagal berfungsi karena terendam dan terhempas oleh gelombang tsunami. Sesaat setelah gempa, TEPCO memutuskan melepaskan gas superpanas dari reaktor ke atmosfer, hal inilah yang menjadi kekhawatiran bocornya zat radioaktif ke udara.
Apabila gas superpanas tidak dilepas atau didinginkan menggunakan mekanisme pendinginyang terlanjur rusak karena tsunami, maka reaktor dikhawatirkan akan meledak. Serupa dengan bencana ledakan nuklir yang terjadi di Chernobyl 1986 silam. (ijal)
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section