Kronologi Menyingkap Kebakaran Hutan di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

02.17
Kebakaran-Ogan-Komering-ilir
Kasus kebakaran hutan yg membekap Indonesia di th 2015 ini terlihat sudah beralih jadi suatu tragedi yg tidak dapat usai. Jumlah titik api semakin tidak mampu terkontrol, luasan wilayah terdampak kabut asap pula semakin menggila. Personel pemerintah bukan tidak punyai strategi, tapi jikalau di bandingkan sumber daya yg dipunyai bersama jumlah titik kebakaran hutan, terang teramat tidak berimbang. Apabila ga ada hujan deras yg mengguyur, tidak sedikit pihak meragukan apabila kebakaran hutan bakal padam seutuhnya.
Berkata lebih spesifik menyangkut kasus kebakaran hutan yg mengepung Sumatera, salah satu daerah yg jadi penyumbang kobaran api paling parah di lihat dari kuantitas titik apinya yaitu Kab Ogan Komering Ilir (OKI), Propinsi Sumatera Selatan. Dari ribuan hektare lahan di Kab Ogan Komering Ilir inilah pekatnya kabut asap terbawa sampai ke Riau, Jambi, Medan, bahkan Banda Aceh.
Ironisnya, dikutip dari CNN, ribuan titik api yg berkobar di Kab OKI berada diatas lahan konsesi yg dikelola oleh banyaknya perusahaan perkebunan sawit. Satu nama yg lumayan bertanggung jawab pada ribuan titik api di OKI yakni PT Bumi Andalas Permai, satu buah perusahaan kebun kelapa sawit yg bermitra bersama group akbar Sinar Mas. Hasil investigasi yg dilakukan sewaktu bln Oktober 2015, kasus kebakaran hutan yg berjalan di atas lahan PT Bumi Andalas Permai berjalan dalam tiga tahapan.
Berikut merupakan tiga kronologi yg sanggup memaparkan kenapa api sanggup berkobar diatas lahan hutan & lahan gambut Kab Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan :
Api sesungguhnya muncul di luar ruang konsesi lahan kebun sawit kepada 9 September 2015
Fakta ini di sampaikan oleh satu orang manajer distrik yg mengelola lahan konsesi PT Bumi Andalas Permai, jelasnya kobaran api yg lumayan akbar mula-mula kali datangnya justru dari lahan diluar kebun sawit PT Bumi Andalas Permai. Api didapati muncul dari hutan lindung Mesuji Lumpur di daerah muara Sungai Batang. Sampai tulisan ini turun, belum ketahuan siapa & apa yg perdana kali memicu api. Fire belt yg dibangun di seputar lahan kelapa sawit juga tidak sanggup menahan laju api. Tiupan angin yg kencang jadi pemicu mutlak api konsisten berkobar tidak dengan dapat dikontrol.
Api ke-2 yg lebih gede muncul 10 hri berikutnya, 19 September
Di pertengah bln September ini, kobaran api kembali muncul & tertiup angin sampai masuk ke tempat lahan konsesi kebun sawit PT Bumi Andalas Permai. Entah siapa lagi yg memicu kobaran api ini.
Api ke3 muncul kembali dari arah Sungai Bogam, 27 September
Hasilnya kobaran api yg lebih agung muncul lagi di akhir September 2015, sumbernya dari Sungai Bogam. Akibatnya tiga step kobaran api yg menyebabkan kebakaran hutan & lahan di Kab OKI makin bertambah gede. Terakumulasi jadi beberapa ratus titik api yg sampai tulisan ini diturunkan disayangkan masihlah belum mampu dipadamkan.
Menurut lansiran CNN, luas lahan konsesi yg dipunyai PT Bumi Andalas Permai seluas 190 ribu hektare. Sedangkan lahan gambut yg terbakar mencapai 10 ribu hektare. Puluhan ribu hektare inilah sumber dari pekatnya kabut asap di Riau.
Lantas Hingga kapan derita kabut asap akan mogok? (cal)
img : aktual.com
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section