Perkembangan Teknologi Nuklir Indonesia

03.46
Perkembangan Nuklir Indonesia
Belum lama ini, Pemerintah Indonesia kembali memperpanjang status kontrak izin pertambangan yg dilakukan oleh PT Freeport di tanah Papua. Selagi sekian banyak dekade terakhir, tambang mineral di Papua sudah dikeruk dengan cara edan-edanan oleh Freeport, tetapi mirisnya keuntungan mineral yg mencapai milyaran dolar amerika itu tidak berdampak signifikan bagi Propinsi paling Timur di Indonesia itu. Infrastruktur pula tingkat perekonomian di Papua masihlah konsisten jalan di lokasi. Berkali lipat jauh tertinggal dibawah pembangunan masif Pulau Jawa.
Tapi kenyataannya, mineral tambang yg dikeruk Freeport di Papua yaitu sumber energi Bumi yg tidak dapat diperbarukan. Ada saatnya ketajiran tanah Papua bakal habis dikeruk.
Dulu secara apa lagi Indonesia bakal mandiri mengembangkan tehnologi energi terbarukan? Jawabannya ialah nuklir!
Pertanyaan gede selanjutnya menjalar, sejauh mana perkembangan tekologi nuklir di Indonesia? Mungkinkah Indonesia dapat mandiri melalui perkembangan energi nuklir?
Sesungguhnya, nuklir tidak asing lagi bagi para ilmuwan di Indonesia. Sejak satu dekade pasca Indonesia merdeka, ialah terhadap 1954 Indonesia telah mencetuskan gagasan pengembangan & pemanfaatan energi nuklir demi terciptanya sumber energi Indonesia yg ramah lingkungan & dapat diperbarui. Dengan Cara arti, Nuklir ialah technologi tinggi yg lahir dari reaksi inti atom yg dapat difungsikan dalam beragam elemen. Sumber energi nuklir punyai kebolehan yg teramat agung, & dapat dipakai yang merupakan sumber energi agung buat menghidupi kehidupan manusia.
Di Indonesia, Tubuh Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yaitu Instansi yg berperan aktif utk riset penelitian, pengembangan, & pemanfaatan energi nuklir di Indonesia.
Dikutip dari page Tempo, selagi sekian dekade mengembangkan & meneliti energi nuklir di Indonesia melalui peneliti-peneliti hebat original dalam negara, BATAN sudah mencapai bermacam hasil di berbagai sektor, seperti pangan, kesehatan & obat-obatan, energi, industri, sumber daya alam, & lingkungan.
Dulu utk urusan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Indonesia serta nyata-nyatanya jadi yg paling siap mengaplikasikannya di Asia Tenggara. Pasalnya telah lebih dari 30 thn BATAN menyiapkan & meneliti apapun risiko pun implikasi positif pemakaian energi nuklir yang merupakan pembangkit listrik.
Sedangkan dalam urusan pertanian, pemakaian energi nuklir juga telah sejak mulai diterapkan pada para petani-petani lokal di Indonesia. Pusat Penerapan Isotop & Radiasi (PAIR) BATAN dgn teknik pemuliaan mutasi radiasi dapat membuat benih top. Melalui benih unggulan yg direkayasa melalui penerapan nuklir ini, Varietas pagi yg mempunyai julukan Sidenuk hasil riset BATAN dapat panen jumlahnya 9,1 ton gabah kering giling per hektare sawah. Angka ini terang jauh lebih tidak sedikit dibanding varietas pagi yang lain.
Apabila dijabarkan pasti telah tidak sedikit sekali pengembangan penerapan technologi nuklir yg dikembangkan BATAN utk kehidupan warga Indonesia. Tetapi memang lah dipercaya, bahwa ada banyak serta penduduk Indonesia yg cuma mempunyai anggapan bahwa energi nuklir tak aman & rawan kebocoran maka menyebabkan efek negatif yang lain. Argumen inilah yg jadi penghambat paling besar kenapa tatkala sekian dekade, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Indonesia belum pun terwujud.
Padahal kenyataannya, bersama tingkat polusi Indonesia yg begitu agung, nuklir yakni jawaban energi terbarukan yg paling aman di Indonesia. Seandainya nuklir dikontrol & diaplikasikan dengan cara sesuai, manfaatnya bagi warga pasti dapat jauh lebih hebat.
So’ telah siapkah Kita menerima energi nuklir di Indoenesia? (cal) img : publicbroadcasting
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section