25 Ribu Jiwa Warga Sipil Suriah Terluka Setiap Bulan

20.20
korban-perang-suriah
Perang Suriah & segala wujud krisis kemanusiaan di Tanah Suriah dengan cara terang-terangan sudah menyadarkan tidak sedikit pihak bahwa kenyataannya dunia benar-benar tidak sempat berakhir bergejolak. Segala macam emosi & keperluan berkompetisi & hasilnya berhenti dalam medan pertempuran senjata tajam. Tidak peduli ada berapa juta masyarakat sipil tidak bersalah yg mesti mengungsi ke tempat aman, berpindah mencari suaka keamanan ke negeri Eropa, sampai mogok bersama kematian atau “hanya” sekadar luka-luka lantaran terkena rentetan senjata tajam. Baik senjata tembakan militan ekstremis ISIS sampai senjata milik pasukan militer Suriah di bawah pimpinan Bashar al Assad.
Berkata berkenaan efek jelek dari konflik perang Suriah, korban tewas benar-benar telah mencapai angka diatas dua ratus ribu jiwa, baik penduduk sipil ataupun dari militer negeri & militan sama-sama jadi korban. Tapi statistik catatan jelek serta terlihat di jumlah korban luka-luka.
Berapa masyarakat sipil yg terluka tiap-tiap bulannya dalam tragedi konflik perang di Suriah? Tubuh Kesehatan Dunia atau WHO punyai datanya.
Dilansir dari CNN & Reuters, WHO belum lama ini rilis catatan terkini berkenaan efek Perang Suriah yg belangsung sewaktu sekian banyak thn terakhir. Menurut WHO, kurang lebih 25 ribu orang terluka tiap-tiap bulannya lantaran peningkatan konflik di Suriah. Bahkan WHO juga menyebutkan bahwa rata-rata korban luka bertambah makin parah keadaannya lantaran susahnya memberikan pasokan medis utk penduduk sipil yg berada di tempat yg dikuasai oleh militan ISIS.
Tidak Hanya korban luka, catatan terakhir yg dirilis oleh WHO menyebut sedikitnya telah ada 250 ribu jiwa korban tewas masyarakat sipil Suriah & 11,5 juta penduduk Suriah yang lain yg mesti terusir & melarikan diri dari negaranya. Terpaksa berstatus yang merupakan pengungsi, penduduk yg tidak miliki rumah & tidak ada hak-hak basic seperti terjaminnya keamanan, dll.
Lantas apa sesungguhnya yg sebabkan angka korban luka dalam konflik Suriah semakin bertambah tidak sedikit?
Page pemberitaan Reuters menyebut penyebab mutlak korban luka-luka yg begitu tinggi di konflik Suriah salah satunya disebabkan oleh penyakit menular & luka berat. Elizabeth Hoff, perwakilan WHO di Suriah, dalam konfrensi pers di Jenewa, Swiss mengemukakan bahwa di Suriah, tiap-tiap bulannya ada sejumlah 25 ribu korban luka-luka baru yg mesti dirawat di rumah sakit.
Rata-rata di antara korban luka akibat Perang Suriah itu pula terkena penyakit tipus, diare, & berisiko terinfeksi saluran pernapasan akut, bahkan yg lebih tidak baik lagi dapat terkena penyakit mematikan Kolera yg tersebar dari Irak ke Suriah. (cal)
img : Nytimes.com
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section