Aksi Cepat Tanggap Gempa Alor, Begini Kisah Warga Alor dalam Derita Kemarau dan Gempa Bumi

23.10



Lempengan Eurasia & Indo-Australia berjajar dari ujung barat Sumatera sampai ke Nusa Tenggara Timur, dulu membelok ke utara sampai ke wilayah Maluku & Sulawesi Utara. Wilayahyg terlewati oleh jumpa ke-2 lempeng agung benua ini punyai potensi guncangan gempa ygdahsyat. Pelepasan energi di wilayah ini berjalan tiap-tiap waktu.
Kepada minggu mula-mula Nopember 2015 ini, gempa pass gede kembali berjalan di jalurjumpa dua lempeng ini. Kali ini pelepasan energi gempa berjalan di kurang lebih Kab Alor, Nusa Tenggara Timur. Rabu (4/11) tertulis suatu gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter mengguncang wilayah ini. Kabarnya seribu lebih rumah rusak akibat guncangan gempa yglumayan kuat di ketika subuh.
HasilnyaPerbuatan Segera Tanggap (ACT) dengan Penduduk Relawan Indonesia (MRI) Pulau Alor mendistribusikan pertolongan beberapa ratus paket sembako buat korban gempa di KabAlor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pertolongan kemanusiaan ini disebarkan di dua desa di Kecamatan Alor Timur, ialah Desa Kolana Selatan & Desa Tapanglapui. Pertolongan paket sembako ini serta di terima bersamaantusias oleh masyarakat.
Menurut penduduksekarang pertolongan sembako benar-benar teramat dibutuhkan. Pasalnya, tidak cuma jadi korban gempa, mereka serta sedang mengalami masa paceklik akibat masa kemarau yg berkepanjangan. Dua penderitaan dalam satu saat.
Dikisahkan oleh Petrus Mose (47) Ketua BPD Desa Kolana Selatan, jelasnya penduduk di Alor ibaratkan sedang jatuh tertimpa tangga jugaSesudah sekian lama didera cobaan periodekering yg panjang maka menyebabkan periode paceklik, saat ini di tambah serta ujian gempa bumi yg pass terasa.
“Lengkap telah derita kami, periode paceklik yg menyebabkan rawan pangan ditambah jugarumah-rumah hancur akibat gempa,” ujarnya sambil memeluk tim Emergency Response ACT satu persatu.
Laki-laki yg baru dikaruniai satu putra ini serta amat sangat mengapresiasi langkah serentakACT & MRI dalam merespon gempa Alor. Katanya tidak hanya pemerintah, ACT tim mula-mulayg datang berikan pertolongan, bahkan telah dalam wujud paket sembako.
“Puji tuhan,apa yg telah bapak-bapak memberi pada kami mudah-mudahan jadi amal ibadahyg teramat berharga di hadapan Tuhan,” imbuhnya mendoakan.
Sementara Helena Yofuwara (35) masyarakat Kolana Selatan yg sekarang ini tinggal di tenda darurat tak jauh dari rumahnya, mengaku trauma dgn gempa bumi yg berlangsung. Ibu berputra dua ini serta pilih tinggal di tenda darurat alakadarnya. Bahkan sampai tulisan ini diturunkan, banyaknya gempa susulan dgn kapabilitas yg pass masif kembali menyusul di wilayah Alor ini
Katanya, gempa mula-mula kali berlangsung pagi pukul 05 : 25 Wita, gempa perdana takmemunculkan kerusakan bahkan seakan-akan memperingatkan penduduk biar mengeluarkan barang-barangnya ke luar dari rumah, mereka merasa bakal ada gempa susulan yg lebih gede.Hasilnya, betul perkiraan penduduk, gempa yg lebih hebat & guncangan yg lebih kuat datangserta pada jam 11 : 44 maka memunculkan tidak sedikit kerusakan.(act.id)
“Untung saja kami telah diperingatkan lewat gempa yg pagi hrisampai dikala gempa gededatang terhadap siang hri penduduk telah bersiap & berada diluar rumah,” ucap Helena.
Sementara Ketua MRI Alor Arapah (30) menegaskan timnya dengan ACT dapat konsistenmeringankan membantu korban gempa Alor, bermacam macam acara penanganan bencana Alor telah disiapkan timnya termasuk juga sensor kesehatan yg langsung dapat dilaksanakan di desa-desa terdampak gempa.
“Kami telah berkomitmen buat merespon keseluruhan bencana gempa Alor ini, bermacam macam trick & upaya bakal kami laksanakan sampai tuntas, sampai warga kembali tersenyum,” tutur Arafah
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section