Waspada Pencemaran Air Sampah Bantargebang

20.20
Sampah Bantar Gebang
Hujan & banjir mulai sejak menjadi ancaman yg menakutkan penduduk Ibukota Jakarta. Tidak Hanya efek banjir bandang akibat limpahan air dari Bogor & wilayah hulu Sungai di Puncak-Jawa Barat, masyarakat Jakarta & wilayah komuter di sekitarnya khususnya Bekasi pula kayaknya mesti mulai sejak waspada kepada ancaman bencana lain dikarenakan masa hujan yg semakin meningkat. Salah satu yg jadi ancaman nyata diprediksi Wahana Lingkungan Hidup Jakarta, merupakan pencemaran air tanah yg bakal dirasakan oleh penduduk kurang lebih ruangan Lokasi Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, jabar.
Seperti yg didapati, masalah sampah Jakarta benar-benar telah sekian thn jadi masalah pelik yg tidak pun terselesaikan. Ruang Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang sudah jadi racun yg mematikan bagi masyarakat lebih kurang. Bahkan menurut Walhi bakal bertambah parah ketika Jakarta & Kota Komuter yang lain memasuki awalan dari periode hujan.
Kenapa begitu?
Melansir dari page Antaranews, waktu periode hujan sejak mulai mengguyur teratur & membasahi tanah di Ibukota Jakarta, air sampah Bantargebang atau air lindi dari sampah di dua tempat penampungan adalah TPST Bantargebang, & Lokasi Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu dapat serta-merta sekali menyerap ke dalam tanah. Padahal air sampah Bantargebang itu terang mengandung tidak sedikit racun berbahaya & jadi ancaman bagi masyarakat kira kira Bantergebang.
Opini ini ditegaskan oleh Ketua Dewan Pakar Wahana Lingkungan Hidup Jakarta Bagong Suyoto di Bekasi, Senin (16/11).
Jikalau air sampah itu menyerap ke dalam tanah lantaran tanah telah sejak mulai becek & lembab sesudah hujan turun, air sampah dapat seketika mencemari air tanah yg tiap-tiap harinya dimanfaatkan oleh penduduk kira kira Bantargebang. Lebih-lebih kala air hujan ikut mendorong air sampah itu menyerap semakin enteng ke dalam tanah.
Semakin parah Seandainya menyaksikan keadaan paling baru dari TPA Sumurbatu yg pula jadi area pembuangan sampah masyarakat Kota Bekasi. Keadaan TPA Sumurbatu sampai tulisan ini diturunkan belum di lengkapi dgn instalasi pengolahan air limbah. Menjadi air sampah yg beracun & teramat bernoda itu bakal serentak menyerap ke dalam tanah tetapi serta masuk ke dalam aliran Sungai Ciasem yg mengalir sampai ke Laut Utara Jawa wilayah Bekasi.
Tapi instalasi pengolahan limbah yg telah ada di Bantargebang pula belum berlangsung dengan cara optimal, pasalnya menurut Walhi, idealnya jikalau mencontoh keadaan Ruangan pembuangan Sampah di negara-negara maju sektor pondasi sampahnya dilapisi bersama geomembran semacam karpet yg harganya 700-800 dolar per m. Karpet inilah yg nantinya bakal berfungsi buat mencegah air sampah Bantargebang menyerap ke dalam tanah & mencemari air tanah penduduk Bekasi. (cal)
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section