Bencana Kabut Asap yang Mengepung Shanghai, Tiongkok

20.04
polusi-udara-shanghai
Tetap teringat dalam benak gimana kekacauan yg pernah ditimbulkan dari bencana kabut asap di Palangkaraya & Sumatera di antara September & Nopember 2015 silam. Pekatnya kabut asap mengepung Palangkaraya, menghancurkan kadar kebersihan hawa jauh dibawah standar Tubuh Kesehatan Dunia. Bahkan pencemaran hawa akibat kabut asap di Kota Palangkaraya diwaktu itu mencapai lebih dari 2300 mg/m3. Keadaan itu lebih jelek puluhan kali lipat di bandingkan standar kesehatan yg ditetapkan PBB di bawah 25 mg/m3.
Saat Ini bencana asap di Indonesia memang lah telah mogok. Seiring dgn semakin derasnya hujan yg turun, perlahan melenyapkan asap diatas langit Kalimantan & Sumatera. Indonesia serta sejak mulai bangkit mengawali recovery akibat dari bencana kabut asap.
Tetapi informasi berkenaan asap nyatanya belum mogok, walaupun di Indonesia asap akibat kebakaran hutan telah lenyap. Kabut asap sekarang ini jadi masalah yg serius di negara Tiongkok China.
Dilaporkan oleh tidak sedikit sarana internasional, kabut asap mirip bersama Indonesia mengepung dua kota agung di Tiongkok, ialah Beijing & Shanghai. Sesudah pada awal mulanya kabut asap pekat & menyesakkan mengepung ibukota Beijing. Asap perlahan tertiup angin & semakin bertambah parah di Kota Shanghai.
Dilaporkan oleh page CNN, di minggu ke3 Desember 2015 ini, Shanghai sbg kota usaha di Tiongkok China beralih jadi seperti apa yg dirasakan oleh penduduk Riau & Palangkaraya ketika darurat asap dulu. Asap kelabu mengepung dari seluruhnya penjuru. Menurunkan drastis jarak pandang di Kota Shanghai. Akibatnya jalan raya & sekolah terpaksa ditutup utk menghindari risiko kesehatan & bahaya kecelakaan seiring dgn jarak pandang yg semakin anjlok.
Sampai tulisan ini dituliskan, bencana kabut asap di Shanghai telah mencatatkan rekornya sbg kabut asap ter buruk tatkala sekian banyak thn terakhir. Angka indeks standar pencemaran hawa di Kota Shanghai mencapai angka 28 mg/m3.
Mirip bersama apa yg dialami oleh korban kabut asap di Indonesia, kepungan kabut asap akibat dari polusi kendaraan bermotor & pembakaran batu bara utk pemanas lokasi di periode dingin ini sudah mengambil derita kesehatan lumayan kompleks bagi 15 juta lebih masyarakat Shanghai.
Dari CNN dikutip, derita yg mereka alami terkecuali batuk & pilek. Akibat polusi di semua negara, sekarang ini penduduk Shanghai serta kerap merasakan sakit kepala. Tidak sedikit sungai & danau yg tersumbat sampah, ditambah logam berat yg melapisi tanah.
Tetapi ada satu perihal unik yg lumayan menyita perhatian sarana internasional dari bencana kabut asap yg mengepung Shanghai. Sengsara akibat bencana kabut asap ini malah jadi ladang rezeki bagi sebanyak pebisnis di China. Pebisnis yg meraih untung berlipat ialah pebisnis di usaha hawa kemasan. Ya, hawa dalam kemasan dipasarkan di China. Salah satunya merupakan perusahaan asal Kanada, Vitality Air.
Utk didapati, Vitality merupakan perusahaan di China asal Kanada yg bergerak dalam business jual “udara segar pegunungan dalam botol” yg didatangkan dari wilayah pegunungan Banff & Lake Louise, Kanada. Biarpun baru sejak mulai dijual di China kurang dari dua bln dulu, jumlahnya 500 botol hawa telah laris manis. Sekarang Ini sejumlah 700 botol kemudian sedang menuju China.
Menjadi hawa segar dikemas di dalam botol, kemudan dalam satu kali hirupan dianggap oleh penduduk Shanghai sbg “solusi dari bencana kabut asap & polusi hawa.” (cal)
img : turner.com
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section