Ini Beragam Godaan Terbesar di 10 hari Terakhir Ramadhan

23.43

Godaan-di-Terakhir-Ramadhan
Ramadhan jadi bln teristimewa di antara 11 bln yang lain di kalender Hijriah. Ramadhan ialah keutamaan disaat dari semua fase kebaikan. Pahala yg dijanjikan Allah di bln Ramadhan dapat berharga berlipat-lipat ganda di bandingkan saat yang lain. Apalagi apabila telah memasuki fase 10 hri terakhir menjelang berakhirnya ramadhan. Momentum sejak hri ke 21 sampai hri terakhir ramadhan yakni peluang paling baik utk meningkatkan mutu & kuantitas ibadah. Dikarenakan di 10 tengah malam terakhir ini terutama di malam-malam yg ganjil terdapat keberkahan & keutamaan yg lebih baik dari 1000 bln. Tengah Malam ganjil di 10 hri terakhir menjelang usainya ramadhan ini sangat sering dikenal juga sebagai tengah malam Lailatul Qadar.
Tapi tapi sayang, sangat sering sangat banyak kaum muslim di semua dunia yg selanjutnya lalai dapat keutamaan tengah malam lailatul qadar ini. Padahal keutamaan & keberkahannya telah terang tercantum dalam rangkaian surat Al-Qadar dalam Al-Quran. Justru ibadah yg semestinya semakin menguat di tengah malam 10 hri menjelang usainya ramadhan ini terpaksa digadaikan dgn argumen kesibukan menyiapkan lebaran. Ladang pahala yg terhampar selagi 10 hri dibiarkan berlalu demikian saja. Berikut merupakan sekian banyak wujud godaan paling besar yg amat sering jadi pengacau fokus beribadah di tengah malam lailatul qadar :
1. Terlampaui tidak sedikit kumpul-kumpul dengan sohib
Ramadhan yakni kebiasaan sebulan penuh. Dase ramadhan bakal dibagi jadi tiga, Fase 10 hri perdana, 10 hri ke-2, & yg paling mutlak fase 10 hri terakhir. Faktanya, rasa enggan yg melemahkan seluruh badan ini mendatang disekitar fase 10 hri ke-2. Rata-rata di hitungan hri ke 11 sampai ke 20, grafik beribadah & berbuat kebaikan bakal menurun. Sampai mencapai titik klimaksnya justru di tengah malam paling penting 10 hri terakhir. Rasa enggan semakin lama semakin menumpuk & mencapai titik terendah
2. Rasa enggan
Sepuluh hri terakhir umumnya kegiatan tugas & mempelajari telah memasuki fase libur. Dulu, Fase 10 hri terakhir ini justru kita semakin disibukkan oleh jadwal berkumpul dengan sohib atau saudara dalam program buka puasa dengan, atau santap tengah malam dengan. Kalau berkumpul bersama tujuan mencapai satu maksud atau keberkahan bersama mengaji bareng & shalat berjamaah terang tak mau merugi, namun jikalau momen berkumpul cuma membuat kelalaian & penundaan ibadah, sehingga sebaikanya kurangi gerakan tersebut. Perbanyak menjalin jalinan dgn Allah SWT.
3. Belanja keperluan lebaran
Gerakan ini yg kebanyakan amat sering mengganggu fokus & merusak niat ibadah di 10 hri terakhir ramadhan. Menjelang idul fitri memang lah keperluan sandang & pangan bakal meningkat drastis. Disc bertebaran, rezeki juga berlimpah usai mendapat Tunjangan Hri Raya. Alhasil bukan masjid yg diserang beberapa orang beribadah, namun pusat belanja, gerai pakaian, toko kue, & ruangan berputarnya duit lain yg justru jadi ruang berkumpulnya umat muslim.
4. Budaya Mudik
Tidak mampu dipungkiri, budaya mudik telah jadi kewajiban teratur yg tidak bakal dapat dilepaskan dari etika lebaran di Indonesia. tiada yg salah memang lah, mudik yakni meneruskan silaturahmi dgn keluarga di tanah kelahiran. Mudik ialah momen mengumpulkan kebersamaan dalam bahagia idul fitri. Tetapi masalahnya sangat sering kegiatan mudik ini terjadi di tengah malam 10 hri terakhir ramadhan. Sebaiknya bila telah selesai dgn seluruh urusan perjalanan mudik, & telah tiba di kampung halaman, janganlah lupakan amalan baik seperti itikaf, qiyamul lail, tilawah, sedekah dll utk memetik barokah lailatul qadar.
Itulah sebahagian mungil dari godaan godaan yg bisa meluluhkan niat & iman dalam memetik keberkahan 10 hri terakhir ramadhan. Mudah-mudahan kita sanggup masih istiqomah berlomba-lomba mencapai kebaikan terabaik lailatul qadar. Aamiin
(CAL)
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section