Bencana Kekeringan dan Krisis Air Bersih Mulai Terjang Wilayah Jawa

20.25

Jawa-Krisis-air-bersih
Periode kemarau panjang sejak mulai menampakkan imbas negatifnya. Sejak awal ramadhan dulu, ketahuan masa kemarau benar-benar sudah memasuki fasenya. Berawal dari anomali cuaca yg pass ekstrem bersama angin kencang & suhu dingin & kering yg menusuk tulang, sampai sekarang menjelang lebaran, periode kemarau diperkirakan bakal makin jelang puncaknya.
Berdasarkan lansiran dari page Antaranews, banyaknya desa di wilayah Pulau Jawa sudah berada dalam jenis krisis air bersih & kekeringan. Menurut sekian banyak pakar, puncak masa kemarau di th ini benar-benar berlangsung di antara bln Juli & Agustus.
Imbas dari fase puncak masa kemarau ini, debit air tanah & sumber mata air bahkan sampai waduk lokasi tadah hujan makin menurun & mengering sebab kemarau panjang. Sewaktu sekian banyak minggu ramadhan, hujan deras memang lah jarang sekali muncul, sekalipun hujan cuma sebatas rintik mungil yg tidak berarti apa-apa bagi tambahan debit sumber mata air.
Satu wilayah yg pass ekstrem terdampak bencana kekeringan & krisis air bersih ketahuan berada di wilayah Kab Pekalongan. Menurut laporan yg di terima dari Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah Pekalongan, waktu ini krisis air bersih sudah mengambil derita & kesulitan antara lain di Desa Klunjukan & Purworejo, Kecamatan Sragi, Kesesi, Kedungwuni Timur & Kedungwuni Barat. Debit air sungai di nyaris semua wilayah Kab Pekalongan juga sudah berkurang sampai kira kira 75 % saja.
Satu perihal yg layak diwaspadai, tanda-tanda bencana kekeringan & krisis air bersih di thn ini sudah datang bahkan sebelum puncak periode kemarau di Bln Agustung akan datang. Apalagi sekian banyak perkiraan mengemukakan keadaan yg lebih mengkhawatirkan lagi lantaran kemarau di thn 2015 ini diperkirakan dapat lebih panjang dibanding kemarau di tahun-tahun diawal mulanya.
Salain Kab Pekalongan, wilayah Propinsi jabar yg populer subur juga ternyata tidak dapat terlepas dari bencana kekeringan. Seperti yg sudah dituliskan pada awal mulanya, wilayah subur macam Garut, Bandung, Bogor, Purwakarta, & Tasik termasuk juga dalam jenis kritis bencana kekeringan.
Laporan terakhir, kekeringan serta sudah menyebar sampai ke wilayah laut selatan Jawa tepatnya di Kab Cilacap. Page Antaranews melansir data banyaknya 77 desa yg menyebar di 13 kecamatan di Cilacap sudah berada dalam keadaan rawan krisis air bersih & rawan kekeringan.
Bencana kekeringan & krisis air bersih telah mengintimidasi di depan mata. Masihlah ada ketika sejenak buat mengubah tabiat pemborosan air bersih, & bahu-membahu menyiagakan talangan air bersih dari sumber yang lain termasuk juga pipa PDAM & sumur-sumur baru. jangan bencana krisis air bersih & kekeringan panjang di thn ini beralih jadi bencana fatal akibat kurangnya persiapan & kewaspadaan.(CAL)
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section