Butuh 15 Milyar Rupiah untuk Bangun Kembali Solidaritas Tolikara, Papua

00.23

muslim-tolikara
Insiden penyerangan penduduk oleh sebanyak oknum di Tolikara, Karubaga, Papua kepada hri Idul Fitri dulu tinggal menyisakan narasi duka. Jajaran kios yg terbakar pun satu masjid yg ikut tersambar api waktu ini cuma diam teronggok menyisakan hamparan kayu & bahan bangunan yg menghitam sebab terbakar.
Tidak ada kata lain, membangun kembali Tolikara baik fisik ataupun solidaritas sosial masyarakatnya merupakan satu buah keharusan yg tidak sanggup ditunda. Berapapun kerugian & aset yg mesti digelontorkan buat membangun Tolikara mesti dikeluarkan. Tidak ada pengecualian bagi pengkotak-kotakan agama. Konflik Tolikara yakni konflik sosial, sehingga penyelesaiannya juga mesti dengan cara universal. Siapapun yg salah mesti dihukum, siapapun yg jadi korban mesti menerima hak-haknya yg terenggut.
Tetapi, Utk membangun kembali Tolikara ternyata benar-benar perlu pengorbanan yg tidak sedikit. Prediksi tersebut bukan ancaman kosong, salah satu penyebab penting membengkaknya budget utk membangun kembali masjid & kios di Tolikara merupakan sebab harga bahan bangunan yg jauh lebih tinggi di bandingkan di Pulau Jawa.
Seperti yg dikutip dari page Dream.co.id, dana yg digelontorkan pemerintah lewat Kementerian Sosial & Kemenag utk pembangunan masjid & sebanyak kios segede Rp1 miliar benar benar tak pass. Estimasi kasar besaran dana yg dibutuhkan diperkirakan bakal mencapai sedikitnya Rp15 miliar.
Utk ketahuan, harga bahan material bangunan di Karubaga, Ibukota Tolikara amat sangat begitu mahal. Seperti kasus di bermacam macam wilayah pelosok Indonesia yang lain, sebab susahnya akses transportasi, harga segala kepentingan hidup di Tolikara mampu membengkak berkali lipat lebih mahal, tidak selain buat harga bahan material. Contohnya, buat satu sak semen saja dapat menembus angka Rupiah. 800 ribu. Padahal membangun puluhan bangunan kios & satu masjid di Tolikara bakal perlu sangat banyak material kompleks berupa pasir, besi, batu kali, batu bata, sampai membayar anggaran tenaga bangunan.
Sejauh ini, proses pembangunan & renovasi kembali bangunan yg terbakar di Tolikara benar-benar sudah terjadi. Sedikitnya 70 kios baru & satu masjid bakal dibangun kembali di Tolikara memanfaatkan budget dana yg dikumpulkan dgn oleh pemerintah & dinas kemanusiaan. Tenaga kerja pembangunan dikerahkan serta-merta dari Pihak TNI & Pemerintah Daerah lewat pemberdayaan penduduk lebih kurang.
Dilansir dari page Rappler.com, Bupati Tolikara Usman Wanimbo mengemukakan terhadap Mendagri bahwa ruangan masjid & kios-kios yg terbakar benar-benar diawal mulanya berada di tanah gereja. Sekian lama di zaman pada awal mulanya, penduduk setempat mampu hidup berdampingan & menerima umat Islam utk beribadah & berdagang di sana. Dulu, terjadilah insiden di hri Idul Fitri tersebut. Insiden yg mengagetkan rasa solidaritas beragama yg sudah terbangun sekian lama di Tanah Papua.
Sekarang Tolikara sedang ditata kembali, baik bangunan fisik yg terbakar ataupun nilai-nilai solidaritas antar beragama yg telah lama berlangsung beriringan. Perlu tidak sedikit sekali uluran tangan yg ikhlas dari saudara sebangsa. Silakan dgn kirimkan pertolongan doa & sedekah paling baik bagi saudara kita di ujung timur negara. Hapus duka mereka tidak peduli agama & bendera apapun bakal bahagiakan akhirat kita. (CAL)
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section