Kondisi Kekeringan di Indonesia Hari ini

00.54
Kekeringan di Indonesia
Memasuki minggu terakhir dari bln Agustus 2015, efek kekeringan terlihat masihlah terasa. Terhadap awalnya, Tubuh Meteorologi, Klimatologi, & Geofisika memang lah sudah memberikan prediksi awal bahwa kekeringan thn ini dapat lebih panjang dari th sebelumya disebabkan pola distribusi fenomena El Nino yg tetap dapat menguat setidaknya sampai akhir Nopember kelak.
Dulu, telah sejauh mana efek kekeringan di indonesia hri ini? berikut yakni gambaran singkatnya :
Kekeringan di Jawa Timur semakin meluas, tetapi belum separah thn dulu
Satu wilayah yg tetap lumayan parah terdampak kekeringan di Indonesia ada di wilayah Jawa Timur. Sampai hri ini, kemarau di Jawa Timur semakin meluas. Dilansir dari page tempo.co, Gubernur jatim Soekarwo mengemukakan banyaknya 541 desa berada dalam type krisis kekeringan, sedangkan 170 desa masuk jenis kering tetapi belum hingga darurat air bersih. Maka keseluruhan hingga hri ini masihlah ada 711 desa yg terdampak kekeringan di Jawa Timur, angka itu yaitu 7,3 prosen dari 8.501 desa yg ada di Jawa Timur.
Ada 20.000 hektare sawah terancam tidak sukses panen di Brebes
Resiko paling besar kekeringan di Indonesia memang lah masihlah terpusat di Pulau Jawa. Satu lagi informasi mengkhawatirkan datang dari wilayah pesisir Pantura Brebes. Sampai pekan ke3 Agustus ini, periode kemarau panjang malah semakin meluas di Kab Brebes, Jawa Tengah. Dilansir dari page Kompas.com, ada tujuh desa yg terdampak kekeringan dari yg diawal mulanya cuma tiga desa di bln dulu. Parahnya, tujuh desa yg terdampak sebahagian besar nya ialah sentra penghasil padi. Akibatnya, kekeringan di tujuh desa itu berpotensi menggagalkan padi lebih dari 20.000 hektare! Angka yg terang tidak sedikit buat menjaga pasokan beras nasional.
Ada 175 hektare lahan sayur mayur di Poso yg tidak berhasil panen
Tidak cuma di Pulau Jawa, kekeringan di Indonesia pula sampai hri ini tetap mengambil resiko kerugian yg tidak sedikit di wilayah Indonesia Timur. Dilansir juga dari page Kompas.com, jumlahnya 175 hektare tempat perkebunan tipe holtikultura atau sayur mayur milik para petani di Desa Maholo, Kecamatan Lore Timur, Kab Poso. Akibat beberapa ratus hektare lahan yg tidak berhasil panen ini, petani setempat mesti menanggung kerugian mencapai beberapa ratus juta rp! Tanah yg kering kerontang ditambah bersama minimnya pasokan air bersih jadi penyebab penting kenapa tanaman sayur mayur yg ditanam hasilnya mati sebelum sukses dipanen. Beberapa Ratus hektare perkebunan sayur yg tidak sukses panen itu berupa komoditas sayuran nasional yg terdiri dari cabai keriting, tomat, kol, bawang merah, & bawang putih.
Wilayah Tambun, Bekasi tetangga Ibukota pula tidak luput dari resiko kekeringan
Sungguh miris membayangkannya, efek kekeringan di Indonesia pula bahkan nyata berlangsung di wilayah penyangga ibukota Jakarta. Dilansir dari page Antaranews, jumlahnya penduduk Kampung Pisangan, Tambun Utara, Kab Bekasi, jabar telah dalam keadaan pasrah lantaran susah fantastis dalam mendapati air bersih. Telah sejak bln Mei dulu, pasokan air tanah di wilayah lebih kurang Tambun kering kerontang. Penduduk serta mengeluh belum ada solusi yg permanen buat atasi kekeringan.
Macam Mana sanggup mengatasi keadaan kekeringan di propinsi lain, apabila wilayah terdekat dari Ibukota saja belum dipilih jadi prioritas solusi. Pemerintah kayaknya belum menyadari bahwa kekeringan bukanlah bencana yg berlangsung tiba-tiba, solusi atas bencana kekeringan di Indonesia bukan sekadar solusi penyediaan air, solusi yg dibutuhkan merupakan solusi berkelanjutan.
(CAL)
img : kompas.com
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section