Pasca 10 Tahun Tsunami Aceh, Ke mana Perginya Puing Reruntuhan Sisa Tsunami?

21.13
Sisa Sampah Tsunami Aceh
Dahsyatnya tsunami Aceh tetap teringat terang dalam ingatan publik di Indonesia. Saat itu, 26 Desember 2004 hempasan dahsyat gelombang air laut yg terbawa sampai belasan km ke tengah Kota Banda Aceh sudah meluluhlantakkan seketika roda kehidupan. Mobil, motor, pepohonan, rumah, kapal penangkap ikan, reruntuhan gedung, sampai kapal tanker gede ikut terseret arus tsunami menabrak apapun yg berada di depannya, isikan seluruhnya celah-celah jalan di Kota Banda Aceh & sekian banyak kota di pesisir laut lain Aceh.
Usai gelombang surut, kerusakan yg amat teramat masif & bau amis puluhan ribu jenazah nyata terasa di Kota Banda Aceh. Gunungan sampah serta menampakkan kota yg porak poranda tidak berbentuk sama sekali. Tsunami 2004 sudah menyisakan gunungan puing-puing di Banda Aceh yg terkira volumenya.
Dulu hri ini, telah lebih dari 10 thn sesudah gelombang raksasa air laut itu menggulung habis Kota Banda Aceh. Saat Ini Kota berpenduduk kira kira empat juta jiwa itu telah berbenah, nyaris 100% keadaan kota sudah pulih seperti tersedia dikala. Gunungan sampah itu sudah hilang, kerusakan luar biasa yg berjalan akibat hantaman tsunami cuma menyisakan narasi suram waktu Banda Aceh di tanggal 26 Desember 11 thn dulu nyaris rata dgn tanah.
Dulu kemanakah gunungan sampah itu hri ini?
Tumpukan sampah kehancuran tsunami Aceh yg terdiri dari jutaan ton kayu, logam, potongan besi, patahan beton, sebahagian besar nya hri ini sudah hilang kecuali sekian banyak yg tetap sengaja disisakan juga sebagai pengenang & pengingat resiko dahsyat tsunami. Nyaris sebahagian gede sampah yg menggunung sudah di daur ulang jadi bahan baku jalan, meubel, pun bahan baku bangunan buat membangun kembali Aceh dari titik 0, seperti yg dilansir dari page VoaIndonesia.
Tapi nyatanya, gunungan sampah itu serta sebagiannya ada yg dibuang ke laut & di 32 ruang sampah tidak resmi disekitar kota. Tidak Sedikit pihak yg peduli pada lingkungan mengkhawatirkan resiko tidak baik pada risiko kesehatan penduduk Aceh sesudah nyaris 11 thn kejadian tsunami, puing-puing yg tercemar minyak, bahan asbestos, & limbah medis saat ini terbenam di basic laut lepas Pantai Aceh.
Utk ketahuan, dikala itu bencana tsunami Aceh sudah meninggalkan nyaris 10 juta m kubik sampah & puing-puing sisa hantaman tsunami. Sebahagian akbar dari sampah tersebut hasilnya cuma di buang ke basic laut. Kuntoro Mangkusubroto, mantan kepala Tubuh Rekonstruksi & Rehabilitasi Aceh & Nias dikutip dari page VoaIndonesia menyampaikan jikalau seluruh sampah sisa kehancuran tsunami Aceh di taruh di dalam arena lapang seluas satu hektare, sehingga dapat tercipta menara sampah kira-kira setinggi 1000 m!
Sampah sisa tsunami itu mengalami perlakukan yg bermacam-macam utk membershkannya. Sekian Banyak sampah ada yg dibakar & hasilnya pembakaran sampah juga dilarang sebab bahan kimia berbahaya dapat mencemari hawa & menciptakan korban bencana Aceh sanggup terpapar racun berbahaya. Sekian Banyak yang lain di angkut lewat truk-truk sampah yg mengambil jutaan ton sampah bangunan & sampah kimia itu ke ruang pembuangan tiap-tiap harinya, setidaknya selagi satu thn lebih.
Bahkan terdaftar, PBB memantau pembersihan nyaris 50 ton sampah obat kadaluarsa. UNDP pula mengawali acara daur ulang sampah senilai sekitar US$ 40,5 juta utk memberdayakan 400.000 masyarakat Aceh yg bertugas membawa sampah kayu & batu-batuan dari puing reruntuhan utk dipakai membangun kembali jalan & rumah pun utk menciptakan meubel yg dapat dipasarkan kembali.
(CAL)
img : kompas.com
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section