Film “ Ketika Mas Gagah Pergi “ Banjir Dukungan, Model Baru Produksi Film Indonesia

20.59

Film Ketika Mas Gagah Pergi
Selama ini banyak pihak mempertanyakan mengapa perkembangan film Indonesia begitu terhambat. Padahal ide dan kisah yang bisa menginspirasi hadirnya film-film berkualitas begitu banyak terhampar. Lalu apa sebetulnya hambatan utama yang menjadi tembok besar penghalang kreativitas sineas Indonesia?
Jawaban paling masuk akal adalah karena terbatasnya dana. Dana untuk produksi film layar lebar jelas tak sedikit. Angka modal produksi film bisa menembus milyaran rupiah. Masalah keterbatasan dana inilah yang kemudian memicu munculnya gerakan baru yang unik sekaligus bisa menginspirasi.
Tagline itu berjudul “Ini FILM KITA! Kita yang modalin, kita yang buat, dunia yang nonton!”
Hal inilah yang diadaptasi dalam proses pembuatan film baru Indonesia berjudul Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP). Belum juga diproduksi, rencana mengangkat novel KMGP ke layar lebar banjir dukungan. Kabar terakhir menunjukkan sejumlah komunitas siap membeli di muka (pre sales) tiket nonton film KMGP yang sarat nilai-nilai kebajikan hidup itu. Komitmen membeli 550 ribu lembar tiket nonton KMGP pun dinyatakan para anggota komunitas tersebut.
Dilansir dari laman Act.id, Komitmen itu lahir usai sejumlah anggota dari komunitas Halal Network HPAI, Smart Club Surabaya, Masyarakat Relawan Indonesia, Hijabers Mom Community, Komunitas Tangan Di Atas (TDA), dan lain-lain bertemu dengan pihak Aksi Cepat Tanggap, novelis KMGP Helvy Tiana Rosa, dan pihak-pihak yang akan mendukung proses produksi film KMGP.
Banyak pihak menganggap unik teknis produksi film seperti ini. Pasalnya, pembelian tiket dimuka justeru untuk membiayai produksi film, hingga dipastikan para pembelinya adalah mereka yang telah mengerti, baik membaca sendiri atau hasil tuturan orang lain, akan bobot nilai-nilai kebajikan yang akan diusung film yang diadaptasi dari novel best seller karya Helvy Tiara Rosa yang dikenal publik pecinta novel-novelnya sebagai novelis idealis itu.
Imam Akbari, selaku Vice President Aksi Cepat Tanggap mengatakan bahwafilm KMGP akan menjadi pembeda, yang akan menyeruak di tengah arus film yang mengusung nilai-nilai yang justeru kerap bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Sehingga pantas mendapatkan dukungan banyak pihak, yakni mereka yang merindukan adanya film-film mendidik penuh tuntunan namun tetap menarik untuk ditonton.
Sebelum film ini dirilis bahkan sebelum diproduksi, komunitas-komunitas pendukung film KMGP ini berkomitmen membeli tiket nonton lebih awal KMGP the Movie sebanyak 550 ribu tiket sebelum akhir Desember 2015 dengan nilai per satu tiket Rp.100.000.
KMGP the Movie diangkat dari novel laris karya Helvy Tiana Rosa. Novel laris tersebut pertama kali tahun 1993, novel ini sudah dicetak ulang 39 kali, dengan total kurang lebih satu juta eksemplar, dibaca oleh sekitar tiga juta orang dalam kurun waktu 22 tahun ini.
Kisah-kisah mereka yang terinspirasi oleh buku ini, bisa dibaca dalam buku Jejak-Jejak Mas Gagah 1 (Penerbit ACT, 2015) dan Jejak-jejak Mas Gagah 2 (Pipiet Senja Publishing, 2015). Berminat ikut menorehkan sejarah baru? Klikhttp://kmgp.club atau Klik http://www.kmgpthemovie.com untuk info lebih lanjut
(CAL)
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section