Mengejutkan, Kualitas Udara Membaik Akibat Konflik Timur Tengah

20.58
Konflik Timur Tengah
Tatkala satu semester terakhir, konflik timur tengah yg tetap menderu tidak dengan henti sudah mengambil duka yg sangat mendalam. Jutaan masyarakat di Suriah, Irak, & Yaman terpaksa mesti mengungsi & hidup dalam roda kemiskinan akibat derita konflik tidak dengan henti. Kekacauan politik & arogansi kekuasaan yg dijalankan oleh para ekstrimis bekedok agama sudah mengambil konflik timur tengah konsisten berlangsung entah hingga kapan.
Tapi nyata-nyatanya dibalik derita kemanusiaan yg diakibatkan oleh konflik Timur Tengah, ada satu kenyataan mengejutkan yg menunjukkan bahwa rentetan pertempuran di Suriah, Yaman, & negeri Timur Tengah lain sudah menurunkam polusi hawa dengan cara drastis. Konflik yg mengambil duka internasional itu sudah mengambil efek semakin bersihnya mutu hawa di Timur Tengah.
Para peneliti dari Institut Max Planck yg menjalankan risetnya belum lama ini mengemukakan simpulan awal bahwa tingkat polusi hawa di negeri terdampak konflik Timur Tengah sudah menyusut amat sangat drastis terhitung sejak konflik perdana kali muncul di th 2011.
Seperti yg dilansir dari page BBC, keadaan penurunan tingkat emisi hawa yg berarti pengurangan efek kepada kerusakan lingkungan & atmosfer dunia paling tidak sedikit terdaftar di Kota Damaskus, Ibukota Suriah. Tatkala sekian banyak th terakhir, Suriah memang lah sudah beralih jadi medan pertempuran sengit antara militan ISIS bersama pihak pemerintah & sipil.
Keadaan hawa di Damaskus & Aleppo uniknya menunjukkan tren yg positif. Jumlah nitrogen dioksida & zat-zat karbon lain yg terkandung dalam hawa didapati menurun dengan cara drastis bahkan sampai cuma 50% saja sejak perang sipil dimulai terhadap 4 thn dulu.
Temuan ini yaitu hasil dari pengamatan intensif memakai citra satelit pemantauan ozon yg terdapat di satelit Aura milik Tubuh Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Kenapa begitu? Apa hubungannya antara konflik timur tengah bersama mutu hawa yg membaik? Nyata-nyatanya hasil riset tersebut memaparkan bahwa keadaan hawa yg membaik ialah akibat dari perpindahan massal penghuni Kota Aleppo, & Damaskus, Suriah akibat perang yg berkecamuk tidak dengan henti. Akibat konflik tersebut, jumlah kendaraan sipil berbahan bakar minyak di Damaskus & Aleppo menyusut drastis. Apabila kendaraan menyusut sehingga tingkatan emisi gas buang kendaraan serta terang menurun.
Tetapi uniknya, keadaan tersebut berbanding terbalik dgn apa yg berjalan di Libanon. Tingkat polutan hawa di Libanon malah meningkat pass signifikan sewaktu sekian banyak th terakhir. Kadar polutan & nitrogen dioksida hasil gas buang kendaraan bermotor di Libanon meningkat sampai 30% seiring bersama jutaan pengungsi Suriah yg mengalir ke Libanon sejak perdana kali konflik Suriah berjalan.
Temuan riset ini menunjukkan hasil yg unik sekaligus mengejutkan. Dikutip kembali dari page BBC, Ketua tim peneliti, Dr. Jos Lelieveld dari Institut Max Planck menggariskan hasil riset yg unik. Dia berbicara bahwa hasil pengamatan polusi hawa ini sanggup menunjukkan kemana aliran pengungsi konflik Timur Tengah. Dari jumlah fokus polusi mampu disimak di mana area pengungsi jutaan rakyat Suriah ke luar yg dari negaranya akibat konflik ISIS & sipil. Konsetrasi polusi yg meningkat siginifikan pula tampak di wilayah kamp pengungsi Yordania Utara, Tripoli, & Beirut.(CAL)
img : bbc.com
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section