Malala, Gadis Pemenang Nobel Dirikan Sekolah untuk Pengungsi Suriah

21.02

Malala Suriah
Memaknai kemerdekaan Indonesia yg ke-70 satu hri tempo hari, satu buah pertanyaan akbar yg tetap susah dijawab oleh sebahagian gede anak jejaka negara ini yakni, telah seberapa jauh business yg dapat dilakukan anak bujang Indonesia utk membangun negara ini?
Kaum bujang yakni kunci dari seberapa hebat bangsa itu bakal bergerak setidaknya sampai setengah abad ke depan. Kalau di hri ini tetap tidak sedikit pemuda di Indonesia yg belum punyai business demi kebaikan Indonesia, setidaknya bakal mencontoh kisah mulia yg dilakukan oleh seseorang gadis muda asal Pakistan ini. Tidak cuma membanggakan negaranya sendiri, bahkan mutu bisnis yg dilakukan oleh remaja menawan ini sudah dipercaya dunia internasional dgn suatu piagam Nobel Perdamaian. Gadis jawara Nobel ini sudah sukses dirikan sekolah utk Pengungsi Suriah.
Perkenalkan, Malala Yousafzai, satu orang remaja bujang, gadis belia jawara Nobel Perdamaian dunia kepada th 2014 dulu. Belum lama ini, Malala genap merayakan ulang tahunnya yg ke-18 kepada bln Juli dulu, di hri ulang tahunnya Malala sekali lagi sukses mengakses mata dunia dgn mendirikan sekolah kemanusiaan yg dikhususkan bagi anak-anak wanita pengungsi Suriah. Bahkan Malala pula dgn lantang menyerukan bagi seluruhnya pemimpin dunia bahwa disaat ini bukan lagi investasi peluru, tetapi investasi buku. “books not bullets”.
Seperti yg dilansir dari page Reuters, Malala ialah gadis jejaka pemberani yg nyatanya telah sejak lama dikenal dunia. Namanya perdana kali jadi perbincangan waktu kepada 2012 dulu, dirinya jadi simbol pembela hak-hak pengungsi sesudah dirinya ditembak di satu buah bis sekolah di Pakistan oleh kawanan milisi Taliban dikarenakan perjuangan Malala mengusahakan hak-hak kaum wanita buat bersekolah.
Usai kejadian itu, Malala tidak kapok, Beliau konsisten menggencarkan usahanya membela hak-hak kaum pengungsi wanita dari daerah konflik di lebih kurang Timur Tengah. Th ini, Malala menetap di Lebanon, demi menyuarakan jeritan hati para pengungsi Suriah.
Lewat jaringan luas Malala Fund, organisasi kemanusiaan nirlaba yg Beliau dirikan, Malala mensupport tidak sedikit proyek pendidikan bagi para pengungsi konflik Suriah di Lebanon. Sekolah yg dibiayai Malala terletak di Lembah Bekaa, suatu ruang strategis dekat bersama perbatasan negeri Suriah. Sejak perdana kali di buka terhadap Juli bln dulu, sekolah kemanusiaan yg didirikan Malala mampu menampung sampai 200 anak wanita umur 14 sampai 18 thn.
Seperti yg ketahuan, sampai hri ini Lebanon yakni rumah pengungsian bagi 1,2 juta dari keseluruhan 1,4 juta kaum pengungsi yg meninggalkan Suriah akibat konflik perang ke negara-negara tetangga. Menurut catatan Reuters, di Lebanon ada lebih kurang 500.000 pengungsi Suriah yg termasuk juga dalam anak-anak umur sekolah, namun cuma kira kira seperlimanya saja yg mengecap pendidikan formal.(CAL)
img : Reuters.com
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section