Begini Cara Menentukan Awal Ramadhan

00.28
Cara-Menentukan-Awal-Ramadhan
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun diawal mulanya, kemajemukan ormas islam atau komunitas masyarakat islam di Indonesia selalu punya cerita dan metode tersendiri untuk menentukan awalan ramadhan. Sebagian agung umat muslim di Indonesia, pasti merasa tak nyaman dengan perbedaan puasa dan lebaran tersebut, asumsinya hanya satu, seandainya dalam ramadhan saja umat muslim Indonesia sudah terpecah belah dalam kubu-kubu perbedaan, lantas bagaimanakah dapat menyatukan dalam satu kebhinekaan? 
Sesungguhnya ibadah yang paling baik adalah ibadah yang dilakukan dgn trick serempak dan berjamaah. Berangkat dari asumsi tersebut, patut disyukuri bahwa perbedaan dalam menentukan awal ibadah ramadhan setidaknya tidak terulang di thn ini. Kementerian Agama, dan dua ormas islam terbesar di Indonesia : Muhammadiyah serta Nahdatul Ulama telah sepakat menetapkan Kamis, 18 Juni esok hari yg yakni 1 Ramadhan, awal mula ibadah puasa. 
Menarik utk disimak, sesungguhnya dengan trik apakah permulaan 1 Ramadhan itu ditetapkan? Perbedaan metode inilah yang rata-rata di ramadhan thn kepada awal mulanya paling tidak jarang menimbulkan beda pandangan. 
Ada dua metode utama yang dilakukan untuk menetukan awalan ibadah muslim di seluruh dunia. Pertama adalah Hisab, merupakan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi. Ilmu astronomi dalam kajian agama islam sangat amat berpengaruh, sebab perhitungan terhadap matahari dipakai yg yaitu patokan dalam masuknya waktu salat, pula penentuan disaat berpuasa. Sedangkan perhitungan kepada bulan dilakukan untuk tentukan musim masuknya bulan baru dalam kalender hijriah. 
Sedangkan metode kedua ialah Rukyat, atau dijelaskan sebagai aktivitas mengamati dan menilik visibilitas hilal atau penampilan hilal. Hilal merupakan penampilan bulan sabit (bulan baru) yang kelihatan mula-mula kali setelah terjadinya fenomena ijtimak (konjungsi). 
Bersama Kiat umum, Rukyat dapat dilakukan tak dgn menggunakan sarana optik astronomis sama sekali (dengan mata telanjang) bersama syarat jika cuaca cerah. Hilal bakal di lihat setelah matahari terbenam. Karena intensitas cahaya hilal yang teramat redup dan sangat tidak tebal, penglihatan hilal dapat amat sangat bergantung pada kondisi cuaca dan polusi cahaya di seputar lokasi penglihatan hilal. Apabila hilal nampak, maka terhadap dikala maghrib itu ditetapkan yang merupakan bulan baru dalam kalender hijriah. Tapi bila hilal tak kelihatan, maka awalan bulan ramadhan bakal ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya, digenapkan sbg 30 hari. 
Sewaktu beberapa thn kepada awal mulanya, perdebatan kepada penggunaan dua metode inilah yang teramat tidak jarang menjadi sumber perbedaan awal mula bulan ramadhan. Jikalau Muhammadiyah lebih condong memanfaatkan metode rukyat atau perhitungan awal bulan Hijriah memakai ilmu astronomis atau ilmu Falak, sedangkan Nahdatul Ulama dan Pemerintah melalui Kementerian Agama menggunakan metode penglihatan hilal atau Rukyat dalam memastikan awalan ramadhan. 
Semoga, dalam beberapa th ke depan, penentuan awalan ibadah ramadhan di Indonesia dapat tetap berlangsung serempak dan bersamaan. Demi memupus perbedaan dalam beribadah ramadhan. Bukankah bersama berjamaah dan bersama-sama, ibadah dapat lebih sempurna di mata Allah?(CAL) 
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section