3 Fakta tentang Derita Pengungsi Anak-anak Korban Konflik Suriah

01.47
Terhitung tidak kurang dari empat thn lamanya derita pengungsi korban konflik Suriah tetap berjalan sampai hri ini. Mirip bersama kekejaman konflik di wilayah manapun, perang atau konflik kepada dasarnya tidak ingin mengambil resiko yg baik bagi perubahan keadaan penduduk. Keadaan yg berjalan justru sebaliknya, perang sudah mengubah tatanan hidup warga jadi jauh lebih tidak baik. Perang seperti yg saat ini tetap konsisten berjalan di Suriah cuma mengambil derita. Kepedihan & kesedihan sebab hilangnya sanak keluarga, hilangnya periode depan, & hilangnya optimisme hidup. Tidak cuma bagi orang dewasa, tetapi pula anak-anak.
Dari jutaan pengungsi Suriah yg saat ini sudah terpencar di jumlahnya negeri demi mencari keamanan & kehidupan yg lebih baik. Pasti ada terselip beberapa ratus ribu pengungsi anak-anak Suriah. Mereka mesti mengalami nasib jelek sebelum akal & logika mereka mengerti sepenuhnya berkaitan penderitaan perang.
Berikut yakni 3 fakta yg dapat menggambarkan mengenai derita pengungsi anak-anak korban konflik Suriah.
Dalam satu semester mula-mula th 2015 ada 106.000 anak pencari suaka di Eropa
Menurut data yg dilansir UNICEF, dikutip dari VOA Indonesia, di musim enam bln mula-mula thn 2015 ini, ada seputar 106.000 jiwa anak-anak korban perang yg mencari suaka atau keamanan di tanah Eropa. Jumlah tersebut ialah seperempat dari seluruhnya pencari suaka di Eropa. Biasanya pengungsi anak-anak itu berasal dari Suriah. Negara yg hancur lebur terkoyak perang saudara sejak empat thn terakhir.
Akibat perang di negaranya, sudah menjadikan perjalanan periode mungil mereka bagai hidup di neraka.
Dengan Cara psikologis, jiwa anak-anak masihlah belum mendalami seutuhnya logika kenapa perang mesti berlangsung? Kenapa ada derita kemanusiaan yg mesti mereka rasakan? Menurut UNICEF, anak-anak pengungsi korban perang Suriah hri ini masihlah mesti mengalami perlakuan kejam & eksploitasi. Hak-hak hidup patut anak-anak Suriah juga terenggut. Akses penddikan & media kesehatan mereka hancur lebur & sengaja dihentikan, sebab guru-guru mereka jadi sasaran perang & ikut mengungsi ke luar Suriah.
Anak-anak korban perang Suriah berisiko jadi generasi yg hilang
Anak Suriah yakni calon penerus bangsa Suriah, tetapi sekarang ini generasi anak-anak Suriah terancam jadi generasi yg hilang. Generasi yg tak berfungsi sebab tidak sedikit dari anak-anak Suriah yg mesti mati terbunuh & cacat akibat pemboman perang. Bahkan dilaporkan oleh VOA Indonesia, UNICEF lewat Direktur utk Wilayah Timur Tengah, Peter Salama menyampaikan anak cowok di Suriah umur delapan thn mesti menerima kenyataan direkrut juga sebagai tentara anak-anak yg siap mati, sedangkan anak gadis wanita mesti bertindak sbg budak sex & dipaksa buat menikah dini lantaran terhimpit keadaan perang. (CAL)
img : thetimes
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section