Kisah Qurban Penuh Berkah di Serambi Mekkah

23.50


Belum sepekan dulu, semarak hri raya Idul Adha 1436 H di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kutamakmur, Kab Aceh Utara, sungguh teramat terasa. Seandainya di bandingkan tahun-tahun pada awal mulanya, suasana ini jadi yg paling meriah sepanjang peristiwa. “Belum sempat ada Qurban sejumlah ini disembelih di desa kami,” kata Zulkifli, Kepala Desa Blang Adoe.
Zulkifli menyatakan, sejak awal beliau telah meyakini bahwa kedatangan pengungsi Rohingya di desanya, tak bakal sempat jadi beban, apa lagi jadi suatu bencana. Justru yg berjalan sebaliknya, kedatangan para imigran etnis Rohingya dari Burma ini, mendatangkan barokah yg tidak sempat terbayangkan pada awal mulanya.
Berawal dari kawasan semak belukar seluas 5 hektare yg waktu ini beralih jadi kawasan hunian terpadu, Integrated Community Shelter (ICS). Dari kehidupan yg tetap bergema di ICS inilah keberkahan menyelimuti Desa Blang Adoe. Kunjungan tamu ke desa ini serta melonjak drastis. Tidak cuma tamu dari dalam negara, tapi dari banyaknya negeri asing yg pada awal mulanya tidak sempat mengenal Desa Blang Adoe. Para tamu ini datang buat mengambil pertolongan bagi pengungsi Rohingya. Pertolongan dalam jumlah akbar tersebut, tidak jarang serta dibagikan ke warga desa ini, sbg sektor dari lingkungan shelter yg ditempati para pengungsi.
Tidak cuma hingga di situ, barokah paling besar yg dirasakan berikutnya yakni waktu acara Global Qurban yg dijalankan dinas Tindakan Serta-merta Tanggap (ACT) dapat menyatukan 41 ekor sapi & 6 ekor kambing ke shelter pengungsi Rohingya di desa ini.
Kepada hri raya mula-mula Idul Adha tempo hari, tepatnya hri Kamis (24/9) lebih dari 20 Pegawai dikerahkan buat menyembelih hewan Qurban di dalam areal ICS. “Di luar ICS, di sekian banyak desa disekitar shelter, bahkan sampai ke pelosok terpencil di Aceh Utara, kita pun serahkan hewan Qurban buat penduduk setempat,” kata Koordinator Global Qurban ACT, Sri Eddy Kuncoro.
Salah satu orang tokoh jejaka Nadhlatul Ulama Aceh Utara, Tengku Rizwan Haji Ali, mengemukakan apresiasi yg teramat gemilang atas kontribusi ACT dalam pengadaan & pendistribusian Qurban bagi pengungsi Rohingya & warga Aceh Utara yang lain. “Program Global Qurban sudah mempertautkan dengan cara kokoh jalinan kaum muslim di Aceh bersama muslim lain di semua dunia. Acara ini bukan saja jadi barokah bagi saudara kita muslim Rohingya, namun mempunyai efek pada warga Aceh yg sungguh-sungguh ikhlas meringankan muslim Rohingya,” tuturnya.
Penghargaan mirip serta diungkapkan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. Kerja keras ACT & Komite Nasional buat Solidaritas Rohingya (KNSR), dikatakan sudah bisa mengundang para donatur dari dalam & luar negara. Mereka datang ke negara Serambi Mekkah utk menolong pengungsi Rohingya yg sekarang ini ditampung di Desa Blang Adoe, Aceh Utara & serta mempermudah penduduk Aceh yg berada di seputar area pengungsian tersebut.
“Atas nama Pemerintah Aceh, aku mengemukakan trimakasih terhadap ACT & KNSR. Lewat program-program yg dicanangkan sudah sukses mengundang para mitranya utk menopang Rohingya di Aceh & pun menolong warga Aceh lewat dana kemanusiaan dari dalam & luar negara,” kata Muzakir Manaf, yg kerap disapa dgn nama Mualem di tengah-tengah penduduk Aceh.
Nuzir Ahmad, salah seseorang pengungsi Rohingya di ICS Blang Adoe serta mengaku gembira dapat merayakan hri raya Idul Qurban di Aceh. “Kami gemar sanggup berhari raya seperti ini, bebas dari rasa cemas seperti kala di Burma. Kami pun dapat menikmati daging Qurban dgn sukacita. Tapi yg menciptakan kami sedih, dikarenakan ini lebaran ke-2 sesudah Idul Fitri tempo hari tidak dengan ayah & ibu. Ibu aku & dua orang adik tetap di Burma, sedangkan ayah di Malaysia,” pungkas remaja berumur 18 thn ini.
(zb)(cal)
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section