Distribusi Qurban: Ketika Ribuan Senyum Tercipta di Tanah Lebak Banten

23.41

Apa yg cepat terbersit dalam benak kala mendengar nama Lebak? Belum terlepas dari ingatan, disaat itu alat lokal bahkan internasional ramai-ramai mencuatkan isu menyangkut keadaan jembatan dari seutas tali yg rubuh bertahun-tahun tidak diperbaiki, jembatan itu ada di Kab Lebak. Sehari-hari jembatan dilewati oleh masyarakat, sampai anak sekolah bak pemeran Rambo menyebrangi sungai cuma dgn meniti seutas tali.
Ternyata keadaan yg begitu memang lah betul tetap berlangsung di Lebak. Bagaimanakah keadaan infrastruktur yg timpang & kemiskinan yg terserak merata nyaris di semua Kab Lebak sudah menyita perhatian alat & warga. Menampar nurani, membangkitkan empati.
Lebak, satu buah Kab yg masihlah berada dalam perkembangan ekonomi & infrastruktur yg belum merata. Padahal sesungguhnya jarak dari Lebak dgn pusat pemerintahan di Ibukota Jakarta cuma terpaut tidak lebih dari 2 sampai 3 jam perjalanan. Tetapi kemiskinan & infrastruktur yg tertinggal jauh dari ingar-bingar ibukota terasa betul waktu memasuki wilayah Lebak. Cuma sekadar Jalan kampung yg apik beraspal & sebatang-dua batang sinyal telpon genggam tidak lebih dari angan di siang bolong bagi tidak sedikit kampung di Kab Lebak.
Bertolak dari ironi yg menyentil empati itu, visi Global Qurban utk bebagi qurban share kebahagiaan sampai ke pelosok negara Alhamdulillah tuntas ditunaikan di Kab Lebak. Sabtu (26/9) Global Qurban yg bermitra bersama Bank BII Syariah selesai menyembelih & mendistribusikan jumlahnya 5 ekor sapi di wilayah Desa Sindangsari, Kecamatan Sajira, Kab Lebak, Banten.
Kelima ekor sapi itu disembelih & diproses serta-merta oleh beberapa ratus penduduk Sindangsari. Kelihatan terang macam mana nilai gotong royong masihlah teramat lekat dalam keseharian & tradisi masyarakat Sindangsari. Mulai Sejak dari penyembelihan, pengulitan, pencacahan, sampai distribusi qurban dikerjakan seluruh oleh beberapa ratus penduduk dari bermacam macam kampung di Desa SIndangsari.
Mereka berbaur, bekerja sama, tapi mereka yg tidak bekerja terus sanggup tertib & patuh aturan menunggu seribu lebih paket daging qurban selesai dibungkus. Sungguh suasana yg syahdu & langka kalau di bandingkan dgn budaya nihil toleransi & gotong royong ala warga Ibukota. Ruangan penyembelihan & pemrosesan daging qurban yg berada di tengah sawah luas di pinggiran sungai desa Sindangsari serta semakin menambah teduh suasana penyembelihan & distribusi daging qurban. Lima ekor sapi yg berasal dari donatur Ikatan Keluarga Muslim (IKM) BII Syariah itu membuahkan sekira 1100 kantong daging qurban.
Menjelang matahari terbenam di ufuk barat, semua proses distribusi daging qurban tuntas dikerjakan. Seribu lebih kantung dibagikan terhadap seputar 920 rumah masyarakat & seratus lebih panitia di 7 kampung Kelurahan Sindangsari, yaitu Kampung Sanding, Kampung Teras, Kampung Bubur, Kampung Sawah, Kampung Sangiang, Kampung Sumandang, & Kampung Ciomas.
Busro, Kepala Desa Sindangsari mewakili warganya mengucap syukur yg terhingga. Dia bicara, hasilnya doa & cita-cita sekira 3.200 penduduk Sindangsari sukses dikabulkan di idul adha th ini. “Alhamdulillah seluruh kampung dapat merasakan nikmatnya daging Qurban. Padahal pada awal mulanya, satu ekor kambing qurban juga dibagi merata ke beberapa ratus rumah penduduk. Cuma satu tusuk sate yg rata rata dibagikan pada masyarakat SIndangsari. Nikmatnya daging benar-benar jadi factor yg langka bagi masyarakat di sini, ucapan syukur yg konsisten mengalir sebab thn ini BII Syariah & Global Qurban mampu menyempatkan sharing bahagia di desa kamu” ungkapnya.
Sementara itu, sebelum proses penyembelihan qurban, sekian banyak perwakilan dari BII Syariah yg menyempatkan buat bersilaturahim datang di tengah-tengah masyarakat Sindangari pernah terperanjat bersama proses penyambutan tamu khas budaya lokal Sindangsari yg luar biasa meriah. Bagaikan arak-arakan pengantin baru, perwakilan dari BII & Global Qurban berlangsung berarak bersama tabuhan rebana yg bersahutan dari mushola Kampung Sanding menuju suatu arena lapang mungil kumplit dgn panggung & tenda. Suatu latar panggung bertuliskan “Kenduri Raya Idul Adha” jadi identitas program sambutan dari warga Sindangsari buat BII Syariah & Global Qurban.
“Banyak sekali narasi bahagia yg mampu kami bagikan kepada kawan-kawan BII Syariah di Jakarta, kami merasakan bahwa qurban tidak cuma sekadar sharing daging qurban lantas pulang tidak dengan mengambil kesan, tapi lebih dari itu. Di tempat ini, warga desa Sindangsari mengambil kami merasa qurban ialah momentum silaturahim. Mengenal tidak sedikit saudara baru yg punyai semangat gotong royong luar biasa, faktor yg langka bagi kami penduduk Jakarta,” ungkap Marsif Almaidy, Ketua Ikatan Keluarga Muslim BII Syariah. (cal)
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section