Ini Aksi Nyata Indonesia untuk Pengungsi Suriah

21.12

Urusan krisis pengungsi Suriah sepekan terakhir ini kembali menguat. Bencana kemanusiaan yg merenggut hak hidup warga Suriah tatkala lebih dari 4 thnterakhir nyata-nyatanya memang lah belum tuntas. Negara Suriah bersamajutaan jiwa warga muslimnya masihlah tetap meratapi duka tiap-tiap harinya, dalam desingan nada peluru & bom kimia yg dijatuhkan oleh milisi perlawanan & militer pemerintah. Lagi-lagi warga sipil jadi korban dari kedahsyatan resiko perang.
Kepada hasilnya, jutaan jiwa pengungsi Suriah & negara-negara yg berkonflik lain di kawasan Timur Tengah & Afrika Utara juga nekat lakukan eksodus besar-besaran ke jumlahnya negara Eropa. Mereka mengetuk pintu Eropa,mengharapkan uluran tangan & suaka utk mencari keamanan & mengawalihidup baru di tanah Eropa.
Terpanggil oleh penderitaan pengungsi & gelombang imigran Suriah sekian banyak negeri Eropa, dinas kemanusiaan Tindakan Langsung Tanggap (ACT) ygmewakili aktivitas kemanusiaan penduduk Indonesia utk Suriah mengirimkan tim kemanusiaan ke jumlahnya negeri di Timur Tengah & Eropa.
Kenyataannya krisis kemanusiaan Suriah, sudah memaksa ribuan jiwamasyarakat mengungsi dari tanah airnya. Dari data yg dihimpun Tim Global Partnership Network (GPN)-ACT banyaknya 1.938.999 pengungsi Suriah telahberada di Turki, 249.728 berada di Irak, 629.245 berada di Yordania, 132.375 berada di Mesir & 1.172.153 berada di Libanon.
Konflik di Suriah telah bertahun-tahun merenggut rasa nyaman jutaan jiwa ygmasihlah merenungi kedamaian di dunia ini. Bencana kemanusiaan ini telahmencabut nyawa tidak kurang dari 250.000 jiwa warga Suriah. Memicu gugatan kemanusiaan antarnegara, rekan bisnis multilateral terusik. Lantasmacam mana Indonesia bersikap?
“Indonesia, dalam konteks kemanusiaan, apalagi diwaktu kami – dinaskemanusiaan yg menyatakannya, pasti bukan dialamatkan terhadappemerintahan RI, melainkan terhadap sesama rakyat Indonesia. Padapenduduk sipil Indonesia, kami mengimbau, muliakan diri kita, warga kita, bangsa kita dgn peduli & berbuat sesuatu demi menunjang sesama manusiabiarpun mereka bukan bangsa kita,” ungkap Ahyudin, Presiden dari ACT.
Ahyudin juga menyambung bahwa sesungguhnya kebersamaan penduduk sipil menanggulangi krisis kemanusiaan, membuktikan macam mana lembaga-lembaga kemanusiaan yg awalnya cuma mampu menunjang satu dua negeri,semakin lama semakin hebat. Instansi swadaya warga di tidak sedikit negeripunyai pola yg miripdisaat serius menopang bangsa lain, dengan carabertahap jadi dapat menunjang demikian tidak sedikit bangsa.
Termasuk Juga dinas kemanusiaan di Indonesia, sekarang ini bermunculanbersama kapasitas global walaupun hidup dari dayadukung antar penduduksipil. Bangsa akbar, bukanlah dgn kemampuan militer atau ekonomi saja, melainkan lantaran penduduk sipilnya pun hebat dalam membantu bangsa-bangsa lain.
Imam Akbari selaku Senior Vice President ACT yg memimpin penanggulangan krisis kemanusiaan global menuturkan visi gede di balik tindakan nyata Indonesia buat pengungsi Suriah.
Tatkala melaksanakan tindakan Kepedulian kepada saudara sesama manusia di belahan dunia lain, kami dari ACT senantiasa mengibarkan & menyertakan merah putih di dada kami. Tim kami merasa juga sebagai duta bangsa Indonesia, mengambil nama gede bangsa, menegakkan amanah dari segenap bangsa Indonesia, buat berkonstribusi dengan memberikan manfaat bagi saudara sesama manusia di belahan bumi ini,”jelasnya.
Tim yg dapat dikirim ACT sekarang ini yaitu Tim ke-6 utk menunjang proses penyelesaian konflik Suriah, terakhir ACT sudah mengirimkan tim #LetsHelpSyria terhadap Januari 2015 silam.
(CAL) img : tremr.com
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section