Begini Dampak Buruk jika Kerusakan Hutan Masih Terus Berlanjut

23.37


Sekian Banyak bln terakhir, bencana kebakaran hutan konsisten melalap & mengambil informasi tidak baik bagi jutaan masyarakat Sumatera & Kalimantan. Luasnya ruangan kebakaran hutan semakin menyulitkan operasi pemadaman. Akibatnya, hutan tetap terbakar, merambat makin meluas, mengambil kabut asap yg begitu pekat di Propinsi Riau & sebahagian agung wilayah Kalimantan.
Terbakarnya tempat hutan di Sumatera & Kalimantan terang menambah gede angka luasan wilayah hutan di Indonesia yg rusak. Padahal, menurut salah satu aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) seperti yg dikabarkan CNN Indonesia, rusaknya hutan mampu jadi salah satu penyebab dari datangnya penyakit bagi manusia. Kepada dasarnya seluruhnya faktor di alam semesta ini memang lah mempunyai keterkaitan, kalau hutan juga sebagai salah satu sektor di dalamnya makin rusak, sehingga bakal berhubungan segera bersama keadaan manusia di dalamnya.
Mirisnya, kerusakan hutan & kerusakan lingkungan terhadap skala yg lebih gede paling sering berjalan akibat dari ulah manusia itu sendiri. Tidak bisa dielak, tingkah laku manusia makin tidak mampu menghargai & menjaga alam. Budaya tidak kenal aturan di kota di bawa sampai masuk ke dalam hutan, ke atas gunung. Sampah berserak, api sengaja dinyalakan. Sehingga timbullah kebakaran hutan.
Dengan Cara Apa rusaknya hutan bakal berdampak jelek bagi manusia? berikut penjelasannya.
Seperti dikutip dari CNN Indonesia, waktu hutan itu rusak, sehingga oksigen terang bakal menyusut. Hutan punyai peranan utama bagi terjaganya kandungan oksigen di bumi. Masihlah teringat bagaimanakah pelajaran Ilmu Pengatahuan Alam di bangku sekolah basic dulu? Dulu kita sempat mempelajari menyangkut pepohonan yg mengeluarkan oksigen & selanjutnya menyerap karbon utk proses kehidupannya, berbanding terbalik dgn manusia yg membutuhkan oksigen & mengeluarkan karbon.
Apabila oksigen menyusut sehingga dengan cara automatic dapat mengurangi mutu hawa yg jadi kepentingan wajib manusia dalam proses kehidupan. Sehingga dari itu jadi wajar apabila kebakaran hutan di Riau & Kalimantan sudah menurunkan jauh mutu hawa.
Telah hutannya habis terbakar, mutu hawa pula semakin hancur bersama selimut tebal kabut asap yg amat sangat menyesakkan pernafasan. Sekian Banyak diwaktu dulu, angka Indeks Standar Pencemaran Hawa (ISPU) di Pekanbaru & sekitarnya bahkan telah menyentuh 3 kali lipat level berbahaya, ialah menembus 800 ISPU. Mutu hawa yg begitu dengan cara umum bisa menyebabkan ancaman kesehatan serius terhadap komune warga. Dampaknya mampu iritasi mata, batuk, dahak & sakit tenggorokan, sampai kegagalan pernafasan & risiko berbahaya bagi janin ibu yg hamil.
Apalagi lagi, ancaman berikutnya datang dari hama. Menurut Walhi, seandainya hutan sudah rusak sehingga hama yg berada di pedalaman hutan dapat bermigrasi mencari area baru. Dampaknya dapat amat merugikan kalau hama itu pindah & menyerang tanaman petani di kira kira ruangan komune penduduk. Jikalau telah begitu, kerusakan hutan telah memunculkan efek yg teramat agung bagi kehidupan manusia.
(CAL) img : greenpeace
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section