Derita Kemarau Panjang: Ini Perkiraan Awal Musim Hujan Menurut BMKG

20.48

Prediksi Awal Musim Hujan
Tidak dapat dipungkiri, derita kemarau panjang yg mengepung Indonesia telah mengambil sangat banyak penderitaan. Sesudah kekeringan, waktu ini kabut asap menerjang puluhan kota di Sumatera & Kalimantan. Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika menyatakan kabut asap sekali lagi telah memalukan bangsa ini mengingat resiko kabut asap telah melewati batas negeri, & jadi polusi hawa di Singapura & Malaysia.
Menonton efek & besar nya bisnis yg telah dilakukan buat mengatasi kemarau & kabut asap, satu-satunya solusi paling baik yg sanggup memadamkan seluruh derita kemarau merupakan turunnya awal masa hujan. Lantas kapan derita kemarau panjang ini berhenti? Berikut yaitu perkiraan awal periode hujan yg diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika
Seperti yg dikutip dari rilisan kantor info Antara, Tubuh Meteorologi, Klimatologi, & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika), memperkirakan masa hujan di Indonesia dapat terjadi sejak mulai awal Oktober atau Nopember 2015. Hujan yg turun dengan cara perlahan dapat menukar tren masa kemarau kering & panas yg telah terjadi sejak Maret dulu atau 6 bln terakhir.
Tetapi Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika mengemukakan, bukan berarti awal periode hujan di Indonesia bakal berjalan cepat. Luasnya wilayah laut Indonesia mampu menjadi menyebabkan tidak meratanya potensi awal periode hujan. Cakupan wilayah yg mengalami penguapan air & berpotensi hujan masihlah tak menentu. Wilayah tertentu di Indonesia bakal mengalami awal masa hujan di bln Oktober, sementara wilayah yang lain menurut hitung-hitungan meteorlogis bakal memasuki penghujan di bln Nopember. Dalam istilah Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika, hujan yg tak merata & memperpanjang kekeringan di sebanyak wilayah tertentu ini dikategorikan yang merupakan kekeringan meteorologis ekstrem.
Seperti yg berlangsung wilayah Sulawesi Utara, kawasan yg berbatasan serta-merta bersama Samudera Pasifik, area di mana pusat dari gejala El Nino berjalan. Dikutip dari page Antaranews, ada wilayah di Sulawesi Utara yg telah 81 hri atau nyaris 3 bln lebih tidak mengalami hujan sama sekali. Seperti yg hri ini masihlah berlangsung di Kota Tomohon, Manado, Bitung, & Kab Minahasa, empat kota ini belum mengalami hujan sama sekali tatkala lebih dari 60 hri terakhir.
Sementara itu, aplikasi Technologi Modifikasi Cuaca (TMC) utk menghilangkan titik api bersama pertolongan hujan buatan belum mengambil efek yg signifikan. Parahnya dampak dari El Nino sudah membuang jauh potensi awan hujan diatas langit Indonesia. Pasca sekian banyak kali menyemai awan hujan bersama menaburkan garam, Simpulan terakhir yg dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika menunjukkan penampakan awan hujan yg masihlah amat sedikit di langit Sumatera Selatan, dulu di Riau awan hujan telah sejak mulai terbentuk tapi belum agung, keadaan awan hujan yg tidak tebal pula tetap signifikan di wilayah bidang selatan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, & Kalimantan Timur. (CAL)
img : antara
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Submenu Section

Slider Section